Cara membuat diagram boxplot di Microsoft Excel 2013
Cara membuat diagram boxplot di excel sebenarnya cukup mudah, namun karena saya menerangkannya dengan kata-kata mungkin jadi lebih panjang, rumit dan bisa jadi membingungkan. Yah, semoga saja uraian di bawah dapat membantu anda dalam membuat diagram boxplot.
Contoh diagram boxplot.
Cara membuat diagram boxplot di Microsoft Excel 2013
Langkah Pertama. Silahkan anda masukkan data mentah anda seperti pada tabel bewarna hijau. Kemudian buat dua tabel lagi yang berisi data statistic dan juga perbedaan dari data dua statistic kedua sample (differences). Untuk mengetahui rumus yang digunakan pada tabel statistics dan differences, maka anda bisa melihat pada keterangan setelah gambar.
Keterangan:
Tabel statistics sample 1
Langkah kedua. Berikutnya anda blok sel A11:C14. Lalu anda klik tab “INSERT”, klik icon “Insert Column Chart”, dan pilih “2-D Stacked Column”.
Setelah diagram muncul pada sheet anda, langsung anda klik tab “DESIGN” dan klik “Switch Row/Column”. Sehingga anda akan melihat diagram menjadi memiliki tiga varian warna, yaitu biru, merah dan hijau.
Langkah ketiga. Klik kotak/box bewarna biru pada diagram, kemudian klik kanan mouse dan klik “Format Data Series…”. Selanjutnya anda akan melihat panel muncul di bagian kanan. Lalu anda klik icon ember, dan terakhir pada bagian “FILL” anda ubah menjadi “No Fill”. Dan untuk “BORDER” pilih saja “No fill”. Sehingga anda akan melihat kotak yang tadi bewarna biru berubah menjadi bewarna putih.
Langkah keempat. Anda klik kotak yang bewarna putih tadi (sebelumnya bewarna biru), lalu anda klik tab “DESIGN”. Kemudian anda klik “Add Chart Element”, klik “Error Bars” dan pilih “More Error Bars Options”.
Selanjutnya anda akan melihat panel error bar muncul di sebelah kanan. Anda klik icon diagram yang berada dibawah “ERROR BAR OPTIONS” (lihat nomor 1 pada gambar di bawah). Kemudian pada bagian “Vertical Error Bar”, silahkan anda klik “Minus”, dan pada bagian “Error Amount” silahkan anda pilih “Custom” dan klik “Specify Value”.
Lalu anda hapus pada bagian ”Negative Error Value”. Lalu anda blok nilai minimum, hingga pada kotak Negative Error Value” berisi kurang lebih seperti =Boxplot!$B$16:$C$16. Terakhir anda klik tombol “OK”
Catatan: pada tabel statistic atau pun differences terdapat nilai minimum yang sama, dan anda dapat menggunakan salah satunya.
Langkah kelima. Setelah tanda kotak bewarna putih, sekarang anda klik kotak bewarna hijau pada diagram. Kemudian klik tab “DESIGN”, klik “Add Chart Element”, klik “Error Bars” dan terakhir klik “More Error Bars Options…”
Setelah panel muncul error bar muncul. Setelah itu pada bagian “Vertical Error Bar”, silahkan anda klik “Plus”. Sedangkan pada “Error Amount”, silahkan anda klik “Custom” dan klik “Specify Value”. Kemudian pada bagian “Postive Error Value” silahkan anda hapus, dan blok nilai minimum. Sehingga kotak “Postive Error Value” akan berisi =Boxplot!$B$16:$C$16. Terakhir anda klik tombol “OK”.
Langkah keenam. Diagram hamper selesai dibuat. Pada bagian diagram anda akan melihat keterangan legenda yang berisikan keterangan kotak putih adalah Q1, kotak merah adalah Q2-Q1 dan seterusnya. Klik keterangan legenda tersebut, lalu anda klik kanan mouse dan klik “Delete”.
Dan akhirnya diagram boxplot pun telah selesai dibuat. Apabila anda ingin mengubah warna kotak pada diagram maka anda bisa mengubahnya seperti pada langkah ketiga. Sedangkan untuk garis luarnya (BORDER), anda bisa memilih solid fill, dan pada bagian “Color” anda bia memilih warna yang anda sukai.
Ingat: tab "DESIGN" hanya muncul ketika anda telah mengklik element diagram.
Contoh diagram boxplot.
Cara membuat diagram boxplot di Microsoft Excel 2013
Langkah Pertama. Silahkan anda masukkan data mentah anda seperti pada tabel bewarna hijau. Kemudian buat dua tabel lagi yang berisi data statistic dan juga perbedaan dari data dua statistic kedua sample (differences). Untuk mengetahui rumus yang digunakan pada tabel statistics dan differences, maka anda bisa melihat pada keterangan setelah gambar.
Keterangan:
Tabel statistics sample 1
- Pada sel B5 (mencari Q1), rumus yang digunakan adalah =QUARTILE(B1:K1,1)
- Pada sel B6 (mencari Q2), rumus yang digunakan adalah =QUARTILE(B1:K1,2)
- Pada sel B7 (mencari Q3), rumus yang digunakan adalah =QUARTILE(B1:K1,3)
- Pada sel B8 (mencari nilai minimum), rumus yang digunakan adalah =MIN(B1:K1)
- Pada sel B9 (mencari nilai maximum), rumus yang digunakan adalah =MAX(B1:K1)
- Di sel C5 rumusnya yaitu =QUARTILE(B2:K2,1)
- Di sel C6 rumusnya yaitu =QUARTILE(B2:K2,2)
- Di sel C7 rumusnya yaitu =QUARTILE(B2:K2,3)
- Di sel C8 rumusnya yaitu = MIN(B2:K2)
- Di sel C9 rumusnya yaitu = MAX(B2:K2)
Langkah kedua. Berikutnya anda blok sel A11:C14. Lalu anda klik tab “INSERT”, klik icon “Insert Column Chart”, dan pilih “2-D Stacked Column”.
Setelah diagram muncul pada sheet anda, langsung anda klik tab “DESIGN” dan klik “Switch Row/Column”. Sehingga anda akan melihat diagram menjadi memiliki tiga varian warna, yaitu biru, merah dan hijau.
Langkah ketiga. Klik kotak/box bewarna biru pada diagram, kemudian klik kanan mouse dan klik “Format Data Series…”. Selanjutnya anda akan melihat panel muncul di bagian kanan. Lalu anda klik icon ember, dan terakhir pada bagian “FILL” anda ubah menjadi “No Fill”. Dan untuk “BORDER” pilih saja “No fill”. Sehingga anda akan melihat kotak yang tadi bewarna biru berubah menjadi bewarna putih.
Langkah keempat. Anda klik kotak yang bewarna putih tadi (sebelumnya bewarna biru), lalu anda klik tab “DESIGN”. Kemudian anda klik “Add Chart Element”, klik “Error Bars” dan pilih “More Error Bars Options”.
Selanjutnya anda akan melihat panel error bar muncul di sebelah kanan. Anda klik icon diagram yang berada dibawah “ERROR BAR OPTIONS” (lihat nomor 1 pada gambar di bawah). Kemudian pada bagian “Vertical Error Bar”, silahkan anda klik “Minus”, dan pada bagian “Error Amount” silahkan anda pilih “Custom” dan klik “Specify Value”.
Lalu anda hapus pada bagian ”Negative Error Value”. Lalu anda blok nilai minimum, hingga pada kotak Negative Error Value” berisi kurang lebih seperti =Boxplot!$B$16:$C$16. Terakhir anda klik tombol “OK”
Catatan: pada tabel statistic atau pun differences terdapat nilai minimum yang sama, dan anda dapat menggunakan salah satunya.
Langkah kelima. Setelah tanda kotak bewarna putih, sekarang anda klik kotak bewarna hijau pada diagram. Kemudian klik tab “DESIGN”, klik “Add Chart Element”, klik “Error Bars” dan terakhir klik “More Error Bars Options…”
Setelah panel muncul error bar muncul. Setelah itu pada bagian “Vertical Error Bar”, silahkan anda klik “Plus”. Sedangkan pada “Error Amount”, silahkan anda klik “Custom” dan klik “Specify Value”. Kemudian pada bagian “Postive Error Value” silahkan anda hapus, dan blok nilai minimum. Sehingga kotak “Postive Error Value” akan berisi =Boxplot!$B$16:$C$16. Terakhir anda klik tombol “OK”.
Langkah keenam. Diagram hamper selesai dibuat. Pada bagian diagram anda akan melihat keterangan legenda yang berisikan keterangan kotak putih adalah Q1, kotak merah adalah Q2-Q1 dan seterusnya. Klik keterangan legenda tersebut, lalu anda klik kanan mouse dan klik “Delete”.
Dan akhirnya diagram boxplot pun telah selesai dibuat. Apabila anda ingin mengubah warna kotak pada diagram maka anda bisa mengubahnya seperti pada langkah ketiga. Sedangkan untuk garis luarnya (BORDER), anda bisa memilih solid fill, dan pada bagian “Color” anda bia memilih warna yang anda sukai.
Ingat: tab "DESIGN" hanya muncul ketika anda telah mengklik element diagram.
luar biasa
ReplyDeleteThanks sudah berkunjung.
Delete